Senin, 16 Januari 2023
Halo Sobat Triastra!
BPR Triastra menggelar pelatihan perdana di tahun 2023 dengan tema Budaya Kerja 5R,
dengan pembicara Bpk. Adyanto Mendila, bertempat di Hotel Grage Cirebon. Acara ini juga
dihadiri oleh Komisaris Bpk. Durachman, Direktur Utama Bpk. Halomoan Sihite, Direktur Bisnis
Bpk. Handi dan seluruh karyawan BPR Triastra.
Dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan efisien, budaya 5R perlu
diterapkan, dan menerapkan budaya 5R di lingkungan kerja juga merupakan langkah awal
untuk meningkatkan pengendalian mutu perusahaan.
Budaya 5R terdiri dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Di negara asalnya jepang,
budaya ini dikenal dengan sebutan 5S yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke.
Berikut penjelasan dari 5R:
Ringkas
Merupakan kegiatan menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan sehingga segala
barang yang ada di lokasi kerja hanya barang yang benar-benar dibutuhkan dalam aktivitas
kerja.
Rapi
Berarti menyimpan barang yang tepat atau dalam tata letak yang benar sehingga dapat
dipergunakan dalam keadaan mendadak. Ini merupakan cara untuk menghilangkan proses
pencarian. Hal ini dirancang untuk membantu dalam menemukan segala sesuatu yang
diperlukan tanpa kehilangan banyak waktu untuk mencari dan membongkar.
Resik
Merupakan kegiatan membersihkan peralatan dan daerah kerja sehingga segala peralatan
kerja tetap terjaga dalam kondisi yang baik.Secara konkrit, langkah ini berupa membuang
sampah,kotoran dan benda-benda asing serta membersihkan segala sesuatu. Meskipun
langkah ini sederhana, namun menjadi sangat penting, terutama ketika kotoran dilingkungan
kerja justru pada akhirnya menjadi sumber kesalahan kerja.
Rawat
Berarti pemantapan terus-menerus dan secara berulang-ulang memelihara tiga prinsip
sebelumnya yaitu: ringkas/pemilahan, rapi/penataan, dan resik/pembersihannya. Dengan
demikian,langkah ini merupakan upaya untuk memelihara langkah-langkah yang
sudahdilakukan sebelumnya.
Rajin
Berarti pelatihan dan kemampuan untuk pembiasaan melakukan apa yang ingin dilakukan
meskipun itu sulit dilakukan. Dalam hal ini perlu ditanamkan semangat untuk melakukan
sesuatu dengan cara yang benar. Penekanannya adalah dengan menciptakan kebiasaan dan
perilaku yang baik, yaitu dengan mengajarkan kepada setiap orang sebagai anggota organisasi
untuk melaksanakan dan mematuhi peraturan. Langkah kelima ini merupakan langkah
pendukung langkah pemantapan. Aturan-aturan perlu dibuat dalam upaya pemeliharaan.
Budaya 5R yang diadopsi dari Jepang ini tidak ada kerugian jika menerapkannya di lingkungan
kerja. Pelaksanaan budaya 5R yang konsisten dan komitmen yang tinggi diharapkan bisa
menciptakan lingkungan kerja di BPR Triastra yang aman, nyaman, tentram, sehat dan
sejahtera.
